Senin, 09 November 2009

Esai

MEULAH JUBUR SIGA JALAN
Oleh; Adi Winarto (De Nawar)


Kini, setiap kita menyalakan televisi maka kita aka menemukan banyak acara-acara yang mengulas masalah pribadi. Semisal infotainment yang mengabarkan perceraian pesohor, acara ‘Reality Show’ yang sering membeberkan perselingkuhan dan konflik rumah tangga. ‘Talk Show’ lepas tengah malam membahas urusan tempat tidur seperti acara ‘Masihkah Kau Mencintaiku’ bahkan peserta acara tersebut, berani buka-bukaan masalah (pribadi) keluarganya di muka ke-dua orang tuanya dan penonton. Hebohnya lagi, adalah ajang percarian jodoh atau yang lebih kita kenal dengan acara ‘Take Me/Him Out Indonesia. Dan program tersebut banyak digemari oleh pemirsa ketimbang acara-acara lain.
Dalam hal ini acara-acara itu merupakan sebuah fenomena yang janggal dalam kehidupan kita. Seperti kita tahu, yang namanya urusan pribadi merupakan kunci dari jati diri kita. Pada zaman kakek-nenek kita dahulu, yang bernama aib (negatif) wajib dijaga betul oleh setiap pribadi sebab hal itu merupakan sesuatu yang tak pantas diberitahukan kepada orang lain, bahkan harus disimpan dengan baik dan benar. Berbeda dengan zaman modern sekarang, urusan pribadi bukanlah hal yang bersifat sakral lagi. Dalam arti, secara konotasi, bukan sampah melainkan telah menjadi camilan bagi siapa saja. Terbukti dengan berita gosip, isu, rumor telah menjejali pelbagai macam media.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Esai


Ajaran Yesus Tentang Puasa*)

"Jangan membanggakan diri karena berpuasa," sabda Yesus—di tengah-tengah pengikutnya orang-orang Farisi—saat memberikan petunjuk untuk alasan utama tentang puasa, seperti dikutip dalam Alkitab, "Jika Anda pergi (keluar) tanpa makan, jangan tampakkan murung seperti itu. Saya yakin Anda sudah memiliki pahala". Pada waktu itu orang-orang Farisi yang berpuasa pada hari Senin dan Kamis, yang merupakan hari (pasaran) sibuk dengan segala aktifitas, supaya puasanya dapat dilihat oleh orang. Puasa yang dilakukan oleh banyak agama dan telah menjadi tradisi untuk berbagai etnis di seluruh dunia. Ajaran puasa juga banyak dilakukan oleh orang Kristen sekarangpun. Sebagai nilai-nilai (esensi) yang pada dasarnya adalah bersifat universal, karena itu ajaran tersebut memunyai titik kesamaan dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad tentang puasa di bulan suci Ramadan. Islam mengakui Yesus sebagai nabi, kami juga dapat belajar dari agama lain pada substansi puasa. Yesus berkata, "Tetapi, sisirlah rambut Anda dan mencuci muka. Kemudian orang lain tidak akan tahu bahwa Anda akan pergi tanpa makan. Tetapi Bapamu melihat apa yang dilakukannya dan dia akan memberikan penghargaan kepada Anda." Di sisi lain, Nabi Muhammad berkata, "Setiap kebaikan adalah imbalan yang sama dengan kebaikan 10 hingga 700 kali lebih banyak, kecuali puasa. Puasa adalah untuk SAYA dan SAYA akan memberikan pahala." Secara alamiah, dua agama yang berbeda, juga konsepnya dan cara-cara puasanya. Luarnya berbeda, yang paling penting adalah bagaimana untuk merenungkan puasa untuk mampu mempengaruhi karakter kepribadian serta transformasi mental dan spiritual.

Esai

SEPIRING NASIONALISME

Do’a Kaum Proletar
Oleh; Adi Winarto
Sebagian warga sudah melaksanakan ritual menyambut hari kemerdekaan negara yang ke-64. Mulai dari kegiatan menyambut hingga hari H. Serangkaian lomba, pawai, karnaval dsb sudah menjadi tradisi dalam menyambutnya, hingga pengibaran sang saka “Merah Putih” sampai penurunannya. Lantas, apakah peringatan hari kemerdekaan RI hanya sebatas itu saja? Apa tak ada lagi yang (perlu) digali dalam memaknai kemerdekaan yang sudah melampaui setengah abad? Pertanyaan ini bukan lahir dari seorang putra pahlawan besar, tokoh bangsa, ataupun elite bangsa ini. Pertanyaan ini lahir dari anak desa, yang hidupnya di kaki gunung, namun saat remaja (mungkin juga beranjak dewasa) pernah tinggal di beberapa kota besar seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Bali, Palembang. Dan kini hidup di Jember sebagai anak jalanan. Pertanyaan di atas mungkin saja dianggap berlebihan (bisa pula sampah), oleh beberapa kalangan (hedonis, kapitalis, neo-marxist). Apalagi bagi mereka mengatasnamakan dirinya “Mahasiswa.” Mungkin sudah banyak lupa/alpa dalam menggali makna nasionalisme. Apalagi para pejabat yang telah memangku kekuasaan diberbagai sektor. Mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, propinsi bahkan pusat. Buktinya, bangsa ini semakin mengalami masalah yang amat pelik. Masalah bangsa terus bertambah, serasa penyakit akut saja. Bisa pula dengan umur ibu pertiwi yang sudah tua renta (ah, tapi metaforis belaka). Marilah kita tengok sejenak di sekitar kita. Masih banyak adik-adik kita yang mengais rezeki demi sesuap nasi hingga masa kanak mereka digadaikan atas segumpal harapan. Saban pagi yang biasanya digunakan untuk mencari ilmu dan bermain, malah peluh kuning menempeli tubuhnya yang lusuh akibat berjalan kaki, mencari tangan-tangan dermawan. Walaupun—di sisi lain—anak-anak jalanan terlahir dari sebuah serikat/tim, yang sengaja dibentuk oleh perorangan, dengan otoritas bisnis. Apa bisa bangsa ini disebut (dielu-elukan) bangsa/Negara yang merdeka? 

Selasa, 07 Juli 2009

Sajak


Sang Perawan Berkerudung Kuning

kerudung kuningmu bak mulut api melahap kepala. bulu-bulu kepala akhirnya mengerucut, ciut. bahkan hitamnya mata berubah putih semua.

sekarang, aku tak mampu menyimpan wajahmu di balik goa mata. tempurung otak juga jengah menangkap sihir dari bibirmu, seperti senja memeluk punggung gunung.

kasih lepaskan saja kerudung kuningmu itu!
mata ingin melukis wajah merahmu supaya alis bisa memoles lega kepada pelipismu yang halus selaksa pasir gurun. dan bibir mencoba menangkap mantra saktimu hingga sirna. hanya berlebur air liur.

kasih, mengertilah…!
aku tak ingin kembali ke nerakamu. aku tak sanggup. kumohon, lepaskan saja kerudung kuning itu. tuhan tidak akan ikut campur dalam hal ini, sebab ia masih terbelunggu masalah manusia. terpenting, kau dan aku bersatu menjadi pasangan tunggal sampai hayat.

Selasa, 12 Mei 2009

Cerpen


EPISODE MATI

Cinta dan duka itu tampak serupa tapi tak sama dan tak dapat dipisah. Ada yang bilang keduanya seperti kali dan sungai. Mungkin hal itu bisa dikatakan benar, arti relatif. Sebab cinta dan duka berasal dari sebuah noktah kecil yang tepatnya berada di pusat hati, lalu muncul apa yang dinamakan ´rasa´ dan menyebar ke seluruh tubuh makhluk yang bernyawa, yakni manusia. Tubuh pun merespon aliran itu hingga bereaksi. Sama halnya dengan energi gerak yang dapat mengahasilkan energi listrik seperti halnya dinamo pada sepeda pedal yang mampu menghidupkan lampunya. Mungkin (analogis) cinta dan duka pun seperti itu. Cinta bisa membuat seseorang meneteskan air mata. Duka pun demikian juga, sama meneteskan air mata.

Rabu, 06 Mei 2009

Sajak


DINDA, TOPENG HITAM YANG KAU SULAM PADA SELIMUT INI MENJELMA HANTU. MATAKU SERASA KELELAWAR, APALAGI HATI SEPERTI ANAK PIPIT DI SARANG SENDIRI.


dinda, telah enam bulan kau tinggalkan karya hitam yang begitu cekat dalam kamar tidur kita—yang sering menghelatkan irama cinta antara ada dan tiada. pula selalu mengundang kunang-kunang muram menatap malam hingga arwah-arwah jengah kentayangan. tak luput, katak-katak penuh diam-dendam.

(apa mungkin dinda berharap topeng abu-abu?)

dinda, kini aku masih miris menatapnya, serasa mata sapi di rumah jagal. andainya saja engkau tahu rasa menjerat, mungkin engkau akan mencungkil matamu lalu menggantikan milikku. serasa hasrat ibu pada orok bayi. namun semua masih menjadi misteri malaikat-malaikat merahmu; yang menjaga sulaman topeng hitam.

Selasa, 10 Maret 2009

Esai

GUÒNIÁN
[This article was published at the Unars magazine; Students Press Agency of Abdurahman Saleh University—as cultural rubric, written by Mohammad AW /Adi de Nawar.]
A month ago (25/01/2009), when I attend cultural event, with Romo Yudi and Romo Agustinus Lie, at the "China New Year 2560," also people who meet Christians, at Sari Utama restaurant, Jember, East Java. There’s something impression message needs to know reflected at a foreign culture (Tiong-Hoa/Konghucu), which is the archipelago have cultural diversity. On the other hand, kinds of culture, we have not separated from the role of ethnic pluralities, classes and races, can not be denied, personal regardless—somehow differences in the faith-belief, race, race, etc.—culture is one of the elements (terms) of development and build a civilization country, that’s able to build respectability, solidarity, integrity. Despite our (more) culture have arbitration and erosion. Ironically, the various elements of society do not realize it. Of course, about culture have some glorious reflection, it is capable of bringing behave enlightenment (aufklarung) in a certain attitude and its fundamental constructing principle of value-humanism. As well as, the contention of the sociologist: Allport, Vernon, Lindzey, in Studies of Values (1951), which identifies the six basic values in the culture: the value theory (gist), economic, aesthetic, social, political, and religious. But modernism has many intoxicated, even blind, (re) generation of the nation. For example, the local language (Madura/Java) is to be 'alien' for the urban populated, while the foreign language (English/Arabic) even became the idol, pride. Not excluded by the role pedagogical vandalistic of culture, itself, with local lessons is denied (local language), but not mean—we (re)generation should decline as a foreign language (function) is the language of media universe. Ironically, the younger generation has no nation of the culture, because west-culture has been sporadic (trend-mode) through mass media, massifs. Modernism often months buzzed by the youth (in) as the event—interaction—cultural of present, to a born 'katrok' (conservative); called for young people ancient—which is still subject to culture. The opening results of research on the Indonesian society is up to date, including from: Hans-Dieter Ever (2000), Robert Hefner (1999, 2002), Niels Mulder (1999, 2000), Donald K. Emerson (2000), Hans Antlov (2000), Hens Schulte (2002), James Siegel (2001), appeared to have diffuseness in our culture, caused by factors individualist, materialist and capitalist, the eliminated-unity and aspirations will bear polarity. In fact, the looseness manifestation cultural, ignorance of quintessence by a culture. And only in-cultural a (to) culture (an) will remain tenacious (solid).

In-cultural Religion
At event, Romo Agustinus deliberately, in-cultural themes in the worship of the Christians—Tiong Hoa—, Misa Imlek, as place for implementation. Where a culture be exalted. However, a culture does not appear to be noble when implements (men) do not have the decency, benevolence, righteousness, agility and good heart, all that is known as "The Essence of Ren." If the teachings of Islam better known by the term al-insal bil akhlaqul karimah (see QS. al-Baqorah: 83, al-Furqon: 72, an-Nuur: 33, an-Nisaa ': 105). Term or the more we know, for indigenous people, is' tatakrama '. Indeed, such in-cultural which run through religion is often labeled as the left (the devil), especially by the fanaticism and orthodoxy. A few samples, such as ritual ' sea-quotation ', (petik laut) which became a tradition for the coast or a person living as fishermen, ritual is considered the polytheist, deviationist, even paganisms (unbelievers). Indeed any, of such assumptions is a shallow/blind, and for fanaticism orthodoxy. If we are able to construct ritualize, mediation is not another human being with the universe, even with the creator. Although those rituals do not know about the essence. So modernism should be able to produce, such constructing for next regeneration of this nation so that it is able to maintain a culture, because culture itself is a shirt for humans; as characteristically moment. However, controlling in-cultural of confidence (faith), which is religion, even though the teachings, the birth of conservatism. According Supomo, conservative (ism) views of a culture was formed by the teachings of Islam at that time and the education system is covered by Dutch Victorian system. Likely, when the Law on Pornography collided with a diverse culture: down to the middle class (rural), which is not of education, culture and indigenous endangered. As in Bali, Hirschfeld found, without exception, female adults and adolescents be naked chest to navel, while the small-naked women. Dr. Kruse, Germany doctors, practiced in Bali, only the prostitutes are close to their chest hair and a sense of entrap men although opinion is necessary for further test accuracy. Also, in addition, many cultures of this nation and the literature concerning a sexual activity, attitude openness towards sexuality that is also visible from traditional arts community that can still be witnessed at this time. Tayub, ronggeng, dombret, jaipong, kecak, etc. that erotic movements hip exploited, (fruit) chest, and clearly visible buttocks.

The Cultural Essence of Collision
The difference of attitudes toward cultural essence can not be a similarity in attitude, at archipelago is a diverse culture. Moreover, with the essence of culture is able to bring two citadel; conservative and moderate, as values, norms, understanding (epistemology) constructed in culture. And do not immediately call (energizer culture) with degradation jargons; morality and confidence. But needing for those of special cultural, pedagogical, activists, students and even the whole society, the ontology’s, epistemologies and so capable axiological project themselves as a "culture of community." A little excerpting of Ibn Rushd, if you want to feel sweet dates, do not see merely, but taste and feel it. So that, I deliberately overlooking the word "Guónián" (as the title), that means long years have passed, but not a mere ornament or bugbear the past, but as a contemplation on the existence (self). Which, the past is the embryo (early up) a historical civilization. And as humans, the past is a very valuable lesson. Analogically, culture able to represent past civilization (of life) to the life at this time, forwarding serve such a light in the life at this time. With in-cultural on science and religion-confidence, era of modernism, will be able to overcome depressed our cultural, at this time. Moreover, the heart of globalization (United States) has been cast out, even silent throughout the country in the world, local pop culture / traditional programs through American television, music, food, and dressing, films, such as the United States disclosed critics; Fredkie Jameson (2008). So, as parent, it is able to preserve the abundance culture of mother reveal. Save my words, any form of in-cultural, although the cultural collision, not a demon is capable of totally ruined morality and integrity of the nation, but a glass that is able to catch the reflection of ourselves. The communities are able to project themselves in accidental, as caliph (leader) who always keeps a peace of God on earth. ***

Vikas Love Calculator


Seberapa cocok nama Anda dengan pasangan Anda?

Silahkan download...

Zodiac Love Sign

Selama ini, bagaimana perasaan Anda saat bersama kekasih! Apakah ia tetap seromantis dulu, saat baru-barunya pacaran, ataukah sudah berubah? Lebihnya, dapatkan software gratis “ZODIAC LOVE SIGN”. Untuk mengetahui sinyal-sinyal perasaan pasangan Anda…. Ya siapa tahu dengan memahami sinyal cinta kekasih Anda dapat membantu (mempererat) hubungan Anda……..
Silahkan Download di sini.....

Esai

'Valentine Day Reflection'

STANDING ON VALENTINE'S DAY


The previous month (14 February 2009) at the corners of the city, malls, public places, garden, pink color appears to be decoration, such as beautifully, different day as usual. In connection with it, warning days affection or a more popular term known as the valentine day. Many young people who celebrate with various kinds of ways; giving flowers or chocolate for the car driver for free (but rarely), beloved friend and familiar. Even some young people, who have to spend a night at the discotheque. Once it's ironic, day (valentine) should culminate with a world-hedon which made young people (in) urbanism, that is not wasteful, mubadzir.
Generally, the day you applied a lot of affection in the wrong format ¨salah-kapra,” wrong. Hedonism into jewelry in the valentine day. Of course, the day is just a love of action is appropriate only on February 14, after the days (stay) just to be decorator almanac, and mind, for the perpetrators.
In fact, the warning valentine's day this is a culture of the mushroom in the world to remember the historical events, which came of the youth St. Valentinos. He lived during emperor Claudius II, the Roman. At the time, the emperor Claudius II thought the young man not yet married as more brave soldiers of war. Because, he forbade marriage for young couples war. But what has happened. Valentinos broken it, a collision rights and justice have been seized. Rather than, he violated the decree and the emperor again, he gallant-wed couples young couples make, undisguised. Heared the emperor Claudius II get mad and ordered the functionary to execute Valentinos. Since that is the death of newspapers Valentinos coinciding with tangggal 14 February 270 BC, reincarnate as white dove flying in the air, by bringing the message of love, that date is defined as a valentine's day, affection day.
In fact, historical traces of the world, before birth Valentinos have a line of leaders who teach the meaning of affectiveness such as Sidharta Gautama, Jesus, Muhammad, Lao Tse. But why their teachings, is considered normal. In the sense, only celebtrate (mystical-religious) for a followers, not for the audience. Namely, they indicate as a priest (leader) in the teachings sprituil or religion. However, it does not mean they are different in practice and interpret the meaning of love.
Trying our habituate briefly around us, many of us who celebrate a desire to meet the pair, and (as) trend modernism. Here was born in what is called the competitive individualism that is not restrained, as Sexenian theory in his book, Regional Advantage (1994).
In the days, meaning love—we as human beings, should be the expectation affective among, especially equality of rights and justice are often indication, Valentinos as taught in socializationed to community. Moreover, justice and the rights of the nation often abstracts, by the capitalists, the bureaucrats who hypocrite, the man alone already forget about the surrounding natural forests to be barren and forest often cut off in order to appetite. So, where the teachings of Valentinos in seed affection to the people and its contents?
We know many of the nation is experiencing degradation of morality lead to people not guilty succession to bear. For example, nepotism reign, fertilizers farmers hard obtained, cost of education more expensive and only the capitalist who achieved entitled, to the destitute must depressed of the economy, that more and more serret, difficult. The bureaucrats and politicians nudges for, their own, mutual ambition and success. Poverty result at riot, more sporadic outbreaks of disease, crime increases, flooded, landslides and earthquakes have become a habitual problem for the country.
Dus, whoever—I love to plant on all surely fruit (seed) that peace and prosperity (roughly, that's the expression that fit) to the phenomenon of this nation who never graduated. Analoginya, phenomena that occur due to human action as itself. Kausalitas and the applicable law. Borrowed the expression Akutagawa Ryunosuke (Japanese writer), at Kappa book (1972): we love nature because nature does not envy or hate us.
Occasionally, adagium on the glass to be understanding means of love. Treading and practicing in a way, that’s full of holes, stones, wild animals or the dark, so the atmosphere of our lives to be able to guide the light of peace and prosperity, and able to plants meaning of love in sociliazation. And as the word WS. Maughaam (1874-1965); tragedy of life is not the main man perish but that they stand for. Save your words, love, afectiveness, love is not enough to practice in valentine day, but how to implement the act in-horn, day after day, even on the day-to-day until death or the next pick. So reserved, and a sense of intention august, still radiated in shoulders with peace and prosperity in this land of God, which is always primari for existence.***

Sabtu, 14 Februari 2009

Sajak


KAKI DRUPADI
/1/
sudah kali keberapa kau haturkan om swastiastu namun ia tetap tak menggubris
apa mungkin ia benci pandawa hingga tak tahu harus memilih siapa
setiap waktu ia harus melayaninya, satu-persatu
atau mungkin tak ada cengkraman dalam dada yang menyesakkan
memang, dalam ruangannya terdapat sekat-sekat yang kau tak memiliki
bisa jadi, ia dicipta oleh dewa, sebagai penjajah, bagi pandawa

selendang merahnya selalu menutup wajahmu
gelang-gelangnya menjelma kalung: penjerat leher
apalagi, kakinya sebagai akar—elan vitalis—kehidupanmu
dan kau tak sanggup untuk itu…

sekarang, krishna tak berdaya
kewalahan dalam bergaya
hentakan kakinya mengguncangkan
semua ikut bergoyang
bahkan ia mempertaruhkan tubuhnya
walau berat tapi terasa ringan
dan siapapun jua akan mudah menikmati
tapi esok akan mati sunyi
sampai kau-ia menggapai kasunyatan…

/2/
setiap kali kau mengekorinya sabdamu membungbungkan pada altar dewa dan ini sudah cukup lama kau menjalani hingga cabang bayi di kandunganmu sering bertaruh untuk maut. entahlah tak habis pikir!
pula, kaki-kakimu selalu menghentakkan tanah seraya mengiring alunan tabla ria.

/3/
tak perlu engkau dengar apa yang mereka ujar
biar semua nanar dengan rupa damar
dan jangan satupun boleh berujar:
engkau piawai meritmekan senandung kelambu
sebab kau terlahir untuk kita
bukan untuk siapa-siapa…
kau drupadi masa kini
paras cerlang
rambut menyibak
tangan menggerayang
kaki menginjak

selamat, engkau drupadi…
yang menjadi saksi dan bertaruh demi pandawa

Kamis, 22 Januari 2009

Lomba


Pendaftaran Diri dan Nominasi Peserta Ubud Writers & Readers Festival
Pecinta sastra Indonesia

Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) yang merupakan festival sastra Internasional mengundang nominasi dan pendaftaran diri penulis Indonesia untuk pemilihan peserta periode ke enam yang akan terselenggara pada 7- 11 Oktober 2009. Akan dipilih 10 penulis dari seluruh pelosok Indonesia.
Para penulis yang mendaftar akan dipilih oleh Dewan Kurator dengan kriteria penilaian yang meliputi: kualitas karya, dedikasi pada pengembangan kesusatraan Indonesia, prestasi dan konsistensi dalam berkarya.
Seleksi ini bukanlah ajang kompetisi maupun penghargaan sastra sebab tujuan utama proses seleksi ini adalah menyusun program festival bertaraf internasional yang membuka wawasan dunia akan keanekaragaman khazanah sastra Indonesia.
Peserta yang terpilih akan diundang mengikuti festival ini dan berkesempatan bertemu dan bertukar pikiran dengan para penulis mancanegara dalam rangkaian kegiatan festival yang berlangsung selama 5 hari. Kegiatan festival meliputi: disksusi panel, pembacaan karya, bincang-bincang penulis, dan lokakarya.
Bila Anda adalah penulis Indonesia, atau mengenal penulis yang Anda anggap layak, layangkan pendaftaran sesuai syarat dan ketentuan di bawah ini:
• Penulis warga negara Indonesia
• Menulis karya sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun karya non- fiksi baik yang sudah diterbitkan maupun belum.
Kirimkan:
• Biodata dalam bahasa Indonesia
• Karya - karya terbaik
• Tuliskan juga topik yang menarik untuk dibahas dalam festival.
Kirim ke sekretariat panitia UWRF paling lambat tanggal 5 Februari 2009 (cap pos)
Di tujukan kepada : Kadek Purnami Ubud Writers & Readers Festival Jl. Raya Sanggingan Ubud - Indus Restaurant PO Box 181, Ubud Bali 80571.
Bagi penulis dari luar Bali yang terpilih, Panitia akan menangung biaya transportasi (penerbangan) dan akomodasi selama berlangsungnya acara.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa hubungi Kadek Purnami: Telp / Fax : 0361-977408
Email:Info@ubudwritersfestival.com/ kadek.purnami@ubudwritersfestival.com www.ubudwritersfestival.com
Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat. Semua berkas pengajuan beserta buku yang telah dikirimkan, akan menjadi hak panitia.

Informasi Tambahan :
Ubud Writers & Readers Festival
UWRF merupakan salah satu aktivitas dari program Yayasan Mudra Swari Saraswati. Festival ini sudah berlangsung selama empat kali. Beberapa penulis Indonesia yang sudah pernah mewakili Indonesia diantaranya:
Tahun 2004
Goenawan Moehamad, Dewi Anggraeni, Toeti Heraty, Dorothea Rosa Herliany, Murti Bunanta, Putu Oka Sukanta, Richard Oh, Mas Ruscitadewi, Bodrex Arsana, Putu Suasta, Warih Wisatsana, A.A Made Djelantik, Wayan Arthawa dan Tan Lioe Ie.
Tahun 2005
Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu, Dewi Lestari, Oka Rusmini, Moemar Emka, Eka Kurniawan, Joko Pinurbo, Azhari, Laire Siwi Mentari, Rachmania Arunita, Rosni Idham, Muhammad Salim, Marianne Katoppo, Maliana, Pranita dewi, dan Kadek Sonia Piscayanti.
Tahun 2006
Sapardi Djoko Damono, Putu Wijaya, Laksmi Pamuntjak, Linda Christanty, Acep Zamzam Noor, Raudal Tanjung Banua, Ari Pahala Hutabarat, Reza Idria, Fozan Santa, Goenawan Muhamad, John F.Waromi, Vira Safitri, Sitok Srengenge, Putu Setia, Nirwan Dewanto, Iswadi Pratama, dan Ida Ayu Oka Suwati Sideman, Sitok Srengenge.
Tahun 2007
Ahmad Tohari, Anand Krishna, Cok Sawitri, Debra H Yatim, Dorothea Rosa Herliany, Ida Wayan Oka Granoka, Hamid Basyaib, Isbedy Stiawan Zs, Isman Hidayat Suryaman, Julia Suryakusuma, I Ketut Sumatra, Marhalim Zaini, I Gusti Ngurah Harta, Ratih Kumala, Ratna Indraswari Ibrahim, Wiratmadinata.

Tahun 2008
Andrea Hirata, Triyanto Triwikromo, Melanie Budianta, Mashuri, M. Faizi, Lily Yulianti Farid, Dino Umahuk, Butet Manurung, Dyah Merta, Reda Gaudiamo, Iyut Fitra, Muhamad Guntur Romli, Dewi Ria Utari.

Lomba

Lomba Puisi & Esai Anti Zionisme Israel
Topik: Seputar Dunia Sastra Indonesia
Palestina, sejarah panjang tentang diskriminasi kebebasan, padahal kebebasan itu sendiri diperjuangkan habis-habisan oleh orang Barat lewat HAM-nya. Inilah contoh kegagalan. Kini, lagi-lagi dalam kurun panjang penjajahan Zionis Israel, Gaza kembali berlumur darah. Palestina lumpuh. Inilah krisis kemanusiaan terbesar di abad ini. Sementara dunia internasional hanya diam di tengah kebiadaban Zionisme Israel.
Buktikan kepedulian Anda sebagai ummat manusia, salah satunya dengan mencurahkan isi hati dalam bentuk esai dan puisi bertema “ANTI ZIONISME ISRAEL”.
• Tiap esai atau puisi yang Anda kirimkan akan di-post di blog ini: www.kickzionism. multiply. com.
Syarat-syarat:
Lomba Esai
• Esai berbahasa Indonesia atau Melayu dalam bentuk feature atau opini, 4-8 halaman A4, spasi 1,5, font Times New Roman. Boleh kirim lebih dari 1 esai.
• Esai dikirimkan ke email samlamafa77@ gmail.com (attachment RTF) paling lambat tanggal 1 Mei 2009 pukul 00.00 (12 malam) dengan subjek email: [LOMBA ESAI] [JUDUL ESAI]. Cantumkan biodata singkat, alamat email dan no.telp/hp di akhir tulisan.
• Tidak diperkenankan menjiplak tulisan orang lain. Orisinalitas dan kejujuran adalah hal utama.
• Pastikan Anda telah terdaftar sebagai contact pada blog www.kickzionism. multiply. com.
Lomba Puisi
• Puisi berbahasa Indonesia atau Melayu. Boleh kirim lebih dari 1 puisi.
• Puisi dikirimkan ke email: samlamafa77@ gmail.com (attachment RTF) paling lambat tanggal 1 Mei 2009 pukul 00.00 (12 malam) dengan subjek email: [LOMBA PUISI] [JUDUL PUISI]. Untuk yang kirim lebih dari 1 puisi, ketik 1 judul puisi saja.Cantumkan biodata singkat, alamat email dan no.telp/hp di akhir tulisan.
• Tidak diperkenankan menjiplak tulisan orang lain. Orisinalitas dan kejujuran adalah hal utama.
• Pastikan Anda telah telah terdaftar sebagai contact pada blog www.kickzionism. multiply. com.

HADIAH
Pengumuman lomba diumumkan pada 15 Mei 2009 melalui blog www.kickzionism. multiply. com.
1. Esai dan puisi terbaik pertama mendapat paket buku masing-masing senilai Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah).
2. Esai dan puisi terbaik kedua mendapat paket buku masing-masing senilai Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah).
3. Esai dan puisi terbaik ketiga mendapat paket buku masing-masing senilai Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).





Sajak


Berangkat Layu
—Niswah
kelopak mawarku kusut-lusuh terkulai di hamparan bertepi, terhimpit hidup dan mati. putiknya bergelar mulai hengkang tak beraturan hingga kumbang-kumbang jengah datang. seisi ruang pun turut dalam keheningan, terarak kedukaan.

aku dan hatiku mengiba apa yang kau rasa jiwa dan raga tak berasa, karena aku bukanlah kumbang yang suka menjamah bunga sembarangan. mataku mulai sembab terharu akan sebab, pula hati merawankan sebuah akibat.

‘kasih gerangan apa yang kau rasa?’

kutak paham karena engkau membungkam
kutak jelas karena engkau mellas
kutak terpikir karena engkau getir

tapi, mata hati selalu tahu apa yang kau unduh dan sang wisesa sering memberi tahu tentang siratan ruh melalui ayat-ayat syahdu. sedu-sedan telah kusampaikan pada malam temaram, jua ratapan sudah kurebahkan di awan-awan yang sedang berlenggang ‘tuk menunggu suatu keajaiban agar bisa mengembang..

(RS. DKT 09/02/2007)

LEPASKAN

ingin sekali aku melepaskan wajahmu—yang selalu mengikat hati hingga sesak—dari ruang tubuhku. apalagi, ikatanmu amatlah kokoh, seperti lilitan rantai besi yang terikat pada tubuh mesiah di tiang gantung. rasanya, harapan itu sebatas pintu angan.
kasih, mampukah dengar riak darah jantungku supaya kau bisa merasakan apa yang kurasa. tapi mengapa wajahmu selalu menggambarkan warna biru cerah pada layar semesta, serasa kau tuli dengan jerit hati ini! atau mungkin tuhan yang sengaja mengirisku secara perlahan, hingga imanku sebatas air mendidih dalam panci. kalaulah begitu, biarkan aku mati atas rantaimu dan setan menjemputku, menuju dunia pembebasan, dan mengajariku makna hidup; bahwa hidup sebuah perjudian yang berada pada putaran begel, yang sering bergulir dengan liar.
tolong, bukakan rantaimu ini atau kau biarkan aku mati dalam ketir terbalut kafir



EPISODE PADA RANJANG



/1/

pernah sesekali, malaikat malam menghaturkan salam birahi. sepasang pahanya menggambarkan huruf M. rasanya, mataku terjerat, terikat dengan simbolnya. lalu, ular dalam nadiku merayap liar. tak mampu kuhalang. aacchh………….
malaikat-aku beradu dalam gagu sehingga kami pun menyatu dalam kabut tabu. dan kami terbang melewati alam buta, tanah tak bernama dan langit tak bernyawa. “ini baru petualangan,” gumamku.
malaikat hanya bisa tersenyum, mengembangkan pipi serasa mawar merekah, seraya memeluk erat tubuhku dalam kehampaan yang amat bermakna dan menindihkan ruhnya dengan bebas. kutersengal dalam kebebasan. “mari haturkan erang tanpa beban biar tuhan mendengar,” tambahnya.
/2/
gumulan demi gumulan telah kita lalui seksama. tak satupun lakon tersisa di balik bra-celana dalam, semua terhempas pada udara beku. aku-kau bersemayam pada biru surga—rasa, menyiratkan sebuah eksistensialis.

“mas, aku ingin lebih dari malam ini,” pintamu

sungguh tak kunyana, birahi bertabur puing-puing debu jahanam. aku tak kuasa, seperti hasrat mati bisma terhadap srikandi. tapi, hendak apalagi yang harus kulakoni agar kau merasakannya lebih!

“mas, hayo berusahalah.”

urat malangkah ketir
darah mengalir perih
dan jantung dilalap api

“aku tak sanggup.”

Selasa, 13 Januari 2009

Esai

WHY ISRAEL ?
Israel is gathering storm, it still shows barbarian attitude towards to the values of humanity, which should be a high-thought, in the Gaza boundary line, as if power— even arrogant—take away to the threshold of success, the strength of Hamas to conquer, so the Zionist troops are occupying to the heart of the city Gaza, with a bomb, Sunday (4/1). And the aggression is noted as the largest in the area along the "Lebanon War" since 2006.
In this case, the aggression of Israel can not be forgiven again. For land, it aggression must be paid in an expensive (by Israel) with local people, where children have to hysterical screamed, fearfully, with the profanity, and even have lost both parents, because of Zionist aggression. Many people scattered, a difficult for knowing-identify, and dozens of people injured. Also, the economical sectors are deflation experiencing; even threaten a stability of peacefulness.
The people are still not capture to this phenomenon. Demonstration, every where, that criticize for Israel held in the countries of the world, included Indonesia has sent delegated. In addition, the reinforcement; materials and volunteers, people from various organizations and parties. In the meantime, there must be real steps in realizing peacefulness in both countries, not only keep the act of demonstration, which ultimately will not give vitals impact on the humanitarian and peaceful on earth. Ironically, security-council in the United Nations considered slowest. What’s up?
Bush and Obama
While Bush still occupies the position President of United States, he issued a statement said a repressive and always to share allies, against Palestinians, especially Hamas stronghold, that the Hamas has spread a terror(ism) to the world. Related, Bush is not leaders who are able to be changes and shows new wind of peace in the Middle-East. Thus, it is stabilizing unite the world community about the origin currycomb Bush is in it, because the aggression of Israel, the rat is a way for Bush, in prestige rescuing—able—achievement as a former United States president, and to eliminate negative-stereotype Bush (mastermind of people) this turmoil in the world eyes. Of course, it is a magical Bush agenda, directly.
So, how the role of state super-power leaders, at present, has a largest-role at peaceful of agenda in the world? Barrack Obama elected President even be silent with this phenomenon. What Obama leadership may not escapes from the shadow Bush? In fact, long distance, the presidency of super-power has a large role (charisma) in the body of the United Nations. But, why there’s no actor and action in solving this problems, concretely? Or the Jerussalem—influential—accordance with K. Armstrong.
Indeed, the world is too excessive when people of the world waiting to see the role of Obama to case of Israel's aggression. Obama should virus nursery peacefulness to the community. Be pitied, Obama still quite—with thousand languages—in the Israel aggression against Gaza as if silence is golden have become jargon. Or, perhaps, Obama is too sure for campaign with the motto, which is always propagandize, be able to succeed and president of the United States as the first president of the black. "We change. We can."
Further away, the world (especially the leaders of countries) should not wait for the act or the action of the idol (Barrack Obama)—perhaps conspiracy, but must be coupled hands with each other and urged the United Nations must security-council of United Nation sprightly and quickly; make decision. And not longer need to moment "criticism" because humanism has lost for the sake of political Zionist.
Manifestation Politics
The demographics, populated of the sand (East-Central) have stigma; anti-Jewish. Obviously, the history still bleak, which is a war going on at the area was dominated by each other, neighboring countries. Start from the crusade to Israel-Palestine at this time. Even in reference Semitic religion (al-Qur’an-Gospel); Zionist is specter that their lives will always damaged. But, keep in mind-religious reference is not a destiny, or provisions of his, but representation in the social interaction and culminate humanist-implicated. What should be processing for peacefulness???
Than—of course—religious reference should be detail reconstructed because war is going implementation of politics of Israel-Hamas a jog each other, in order to strengthen the country (of power) in the Palestinian areas. In the meantime, the religious / priest, the leader of the country and even the United Nations must find the right solutions in war manifestation both parties, precisely the political reach and power alone, possibly, a recognition of both parties (Israel-Hamas) for the world. So, it time’s not “investigate playing” each others, but how to create a humanistic sporadically the world. And of course, the people of the world take part its. Bringing together both parties to conduct negotiations or dialogue even has already done many times. Or peace in the Middle-East peace will not happen forever, for justice is never-thought by members of the UN, for the Aristoteles (384-322 BC): "for organizing the peace more difficult than to win from the war." Or we'll just have to be spectators of the Cinema 'died-tragedy,' and as counter; how many victims will fall again? ***

Esai

Demokrasi dan Kebebasan Berbicara: Munculnya Konsensus

Perdebatan atas kebebasan berekspresi telah mengalami perjalanan yang cukup lama, di di Indonesia sejak zaman Orde Baru, dengan asas demokratis. Tempat lain di Asia Tenggara, hal serupa dengan jelas dalam isu-isu politik yang sedang berlangsung secara masif. Perdebatan ini telah menjadi domain dalam lingkup domestik, yang tidak mengejutkan, mulai politik lokal dan akhirnya semua, internasional. Namun, ada sesuatu yang bisa didapat—dengan melacak—dari perkembangan global di bidang kebebasan berekspresi.
Sementara partikularitas, setiap masyarakat dapat membuat para warga merasa bahwa situasi mereka adalah sepenuhnya unik, indikatif dari globalisasi ekonomi dan teknologi-komunikasi yang baru dan paralel dan berpreseden di tempat lain. Perdebatan, secara menyeluruh, tentang peluang dan tantangan dari kebebasan berekspresi itu dapat memberikan panduan bagi masyarakat, yang sedang mencoba untuk menelusuri sebuah pilihan.
Baru-baru ini, kami memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari percakapan internasional pada topik ini. Pada bulan September 2007, kami adalah reporter informal untuk seminar tentang kebebasan berekspresi yang diselenggarakan oleh Asia Europe Foundation (ASEF) di Siem Reap, Kamboja. Bulan lalu, kami memulai kuliah di sebuah ASEF: saat tur ke negara-negara Asia Tenggara, bicara ke sesama akademisi, mahasiswa, aktivis masyarakat sipil dan warga negara lainnya yang bersangkutan di Bangkok, Jakarta, Kuala Lumpur, Vientiane dan Phnom Penh. Percakapan ini mengingatkan kita yang sangat mengherankan keragaman ini bagian dari dunia, tetapi juga dikonfirmasi pada ranah umum, yang telah kita amati pada seminar 2007.
Memang, salah satu kesimpulan utama dari seminar ini merupkan gagasan dari kebangkrutan di Asia Barat membagi atas prinsip kebebasan berekspresi. Sebaliknya, terdapat konvergensi jelas. Ini bukan untuk mengatakan bahwa ada konsensus di antara orang. Kontroversi terus mengamuk atas cara orang untuk menjamin hak-hak untuk kebebasan berekspresi seraya meminimalkan efek yang merusak kebebasan. Namun, perdebatan ini mungkin sebagai mendalam dan bergairah dalam setiap negara dan wilayah—apakah Asia atau Barat?—karena antara daerah atau peradaban.
Ada beberapa ide kunci yang melintasi batas-batas nasional. Pertama, adalah yang paling jelas bagi kebebasan berekspresi tidak hanya hak individu tetapi juga bahan yang penting untuk kemajuan masyarakat. Sangat penting untuk pembangunan. Baru kompetisi ekonomi global memerlukan sistem pendidikan yang terbuka dan memelihara pemikiran kreatif—tak dapat dipahami tanpa kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat. Hal ini juga sangat diperlukan untuk demokrasi. Pemerintah tidak dapat benar-benar bertanggung jawab kepada masyarakat tanpa pengawasan dari media independen. Kedua, tidak ada kebebasan yang mutlak. Adalah sah untuk meminta individu dari kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan cara-cara yang mempertimbangkan hak-hak individu lainnya serta kepentingan umum. Orang memiliki hak untuk melindungi kehidupan pribadi mereka dan reputasi mereka, dan tidak ada hak untuk menyuntik kebencian atau kekerasan. Standarisasi internasional membolehkan membatasi bicara untuk menegakkan ketertiban umum, moralitas publik dan keamanan nasional.
Ketiga, namun, seperti pembatasan sering disalahgunakan oleh pemerintah sah untuk memberangus bicara dan protes. Di seluruh dunia, jurnalis, blogger, artis dan lain-lain akan terus korban untuk pekerjaan mereka. Pembatasan pada ekspresi apapun harus melewati tiga ujian. Harus berdasarkan hukum daripada tindakan sewenang-wenang. Ia juga harus melayani, yang bertujuan dikenali sebagai hukum internasional—yang tidak termasuk kebutuhan untuk melindungi posisi mereka yang berkuasa. Akhirnya, setiap gangguan terhadap kebebasan berekspresi harus diperlukan dan proporsional, tidak seperti yang terlalu umum kecenderungan penguasa untuk terlibat dalam pembunuhan besar-besaran. Keempat, ada kecenderungan umum untuk memerangi rahasia oleh pemerintah untuk menjamin akses masyarakat untuk informasi resmi. Semakin banyak negara di Asia seperti di tempat lain memulai kebebasan informasi hukum. Perlu di ketahui "mendukung transparansi dan tata pemerintahan yang baik, dan konter resmi korupsi. Hukum telah diperkenalkan baru-baru ini, di Bangladesh dan Indonesia. Bahkan Inggris, dimana beberapa negara 'rahasia hukum datang, telah mencakupi prinsip terbuka, dan jelas (detail) dari pemerintah.
Kelima, adanya kesadaran pertumbuhan keterbatasan pasar bebas dan motif keuntungan dalam menyediakan jumlah dan kualitas informasi dan ide dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dominasi perusahaan media harus seimbang dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung keragaman media, termasuk media independent, yang melayanii masyarakat bawah dan media alternatif.
Akhirnya, ada pengakuan bahwa kebebasan berekspresi tidak berarti mengeluarkan negara, dari persamaan. Cukup Sebaliknya: yang diperlukan negara, menegakkan aturan hukum. Banyak negara di dunia, termasuk di Asia, penyensoran pemerintah bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling serius ancaman bagi pekerja media dan seniman. Tak menyukai bicara adalah sah, namun secara umum (rutin) diserang oleh kepentingan non-pemerintah—termasuk memantik kemarahan orang banyak—lalu faktor eksternal dan menggunakan kekerasan, berarti yang tidak setuju dengan siapa mereka. Pasal 19 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia—Desember, 60 tahun terakhir–memperkenalkan prinsip bahwa: "Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat; hak ini termasuk kebebasan memiliki pendapat tanpa gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan informasi dan ide melalui media apapun dan berapapun pembatasannya. "
Ini adalah waktu yang ideal untuk menempatkan ke dalam zona praksis. Meskipun masih jauh dari kenyataan yang ada saat ini lebih dari pemahaman pentingnya dan bagaimana hak-hak asasi manusia ini bisa aman bagi semua. Tidak ada satu formula, tetapi interaksi kami di seluruh wilayah meyakinkan kita bahwa orang percaya nafsu di mana hak mereka untuk berbicara pikiran.***

Artikel ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh si empunya blog dan disadur dari Koran berbahasa Inggris “The Jakarta Post (07/01/2009)” pada rubrik Opini oleh; Kevin Boyle, Profesor Hukum di Universitas Essex, Inggris, dan Cherian George adalah asisten profesor di Sekolah Wee Kim Wee Komunikasi Informasi, Nanyang Technological University, Singapura.

Minggu, 11 Januari 2009

Numerologi


Tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda memiliki makna. Dalam hal ini, saya membantu Anda untuk menguak nasib, rezeki, dan asmara Anda melalui Numerologi..Silahkan Download di sini...
Download Numerologi



Horoskop

Bagi Anda yang memunyai pasangan atau pun belum. Di sini ada langkah-langkah apa yang harus Anda perbuat! Tapi ingat sebuah horoskop hanyalah retoris manusia, bukan wahyu Tuhan, jadi kembalikan semuanya pada-Nya. Silahkan download Horoskop di sini...
Download Horoskop
Download Horoskop II

Astrologi

Astrologi merupakan ilmu tentang perputaran (pergerakan) bintang, pula kosmis, yang menaungi nasib manusia. dan bagi Anda--yang suka Astrologi atau pun ingin mengetahui nasib hari ini/esok--silahkan download software ini.....
Download Astrologi

Minggu, 04 Januari 2009

About Sex


10 THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT SEX
Banyak hal dalam urusan seks yang sebenarnya belum kita pahami. Termasuk 10 hal berikut. Simaklah baik-baik dan jadilah perempuan yang bahagia.
Andai saja ada mata kuliah tentang seks, selain pengenalan tentang alat reproduksi semasa sekolah dulu, mungkin kita tak butuh lagi bertanya apa pun soal yang satu ini. Kita pasti tahu bagaimana menyelesaikan berbagai masalah seks, membahagiakan pasangan, sekaligus sekaligus menyenangkan diri sendiri di tempat tidur. Dan, semua orang pun akan sepakat bahwa seks adalah sesuatu yang indah dan mengasyikkan.
Namun, kenyataanya ada orang-orang yang menganggap aktivitas yang satu ini sangat spesial sehingga butuh persiapan yang luar biasa agar memberi kepuasan bagi dirinya dan pasangan. Ada juga orang yang merasa seks hanyalah sebuah aktivitas yang biasa-biasa saja. Biasanya, angggapan ini dirasakan sering bertambahnya usia dan semakin banyaknya kesibukan. Alhasil, seks menjadi prioritas ke sekian dalam hidup. Padahal kepuasan dalam berhubungan seks merupakan kebutuhan setiap orang. Seperti apa seks yang bisa memuaskan? Tentu yang dilakukan dengan perasaan senang dan ada kerja sama dengan pasangannya.
Untuk itu Anda perlu tahu 10 hal berkaitan dengan seks ini.
  • Feeling Sexy
Tidak ada yang lebih seksi selain memberitahukan pasangan tentang apa yang Anda inginkan saat bercinta. Jika Anda mampu mengungkap apa yang ada dalam benak Anda dan berani berbagi fantasi dengan pasangan, artinya:
Anda adalah seorang yang memiliki hasrat baik.
Anda mengetahui dengan baik tubuh sendiri
Anda memiliki keinginan agar pasangan juga mengetahuinya.
Bisa dipastikan, pasangan akan selalu melihat Anda sebagai sosok yang “Hot”. Kalau sudah begiu masa sich seks menjadi sesuatu yang membosankan?

  • Dirty Talk
Alias obrolan berbau nakal salah satu cara untuk mendapatkan suasana yang berbeda tatkala bercinta. Memang banyak dari kita yang tak nyaman melakukannya. Padahal dirty talk tidak selalu berarti menyumpah serapah.
Menurut LaDawn Black, pakar hubungan dan penulis buku Let’s Get It On: 15 Hot Tips and Tricks to Spice Up Your Sex Life, ada banyak cara melakukan dirty talk tanpa harus membuat kita malu. Kirim sms ke telepon seluler pasangan dengan kata-kata nakal. Mislanya, I’ll get naked at 8 pm tonight” (aku akan bugil jam 8 malam nanti) atau “Tebak apa yang aku beli di Victoria’s Secret hari ini.” Menulis pesan yang menggairahkan sepanjang hari akan membuat anda berdua berpikir untuk segera bercinta samapi akhirnya benar-benar melakukannya.
Alternatif lain tonton film blue koleksi pasangan. Fokuskan perhatian pameran perempuan. Lalu tiru ucapannya atau catat dalam memo dan pelajari skenarionya sebelum Anda mempraktekkan pada pasangan. Jika Anda kurang nyaman dengan film, beli buku erotis (misalnya, Show Off, Dress Up and Talk Hot dari Caroll Quenn) dan lengkapi kosa kata Anda.


  • Humor Itu Perlu
Tak hanya saat presentasi di temapt kerja atau berbincang dnegan teman, Anda perlu menyelipkan lelucon ringan pengusir bosan. Saat berada di temapt tidur pun sebaiknya Anda tidak kehilangan rasa humor.
Selain bisa untuk menyembunyi rasa malu atau menyiasati kecelakaan saat bercinta, humor ini juga bisa membuat suasana di kamar tidur menjadi lebih segar. Jadi ujangan lupa sisipkan sedikit humor ketika sedang bercinta bersama pasangan ya!


  • An Oldie But A Goodie
Maksudnya cara lama tetap maju untuk meningkatkan kenikmatan bercinta yaitu berlatih kegel, kegel dan kegel. Tak sulit kok. Cukup dengan mengecangkan otot-otot panggul sebanyak 10 kali dan mengendorkannya 10 kali setiap hari.
Cara ini wajib dilakukan, teerutama buat Anda yang pernah hamil dan melahirkan, karena biasanya memiliki masalah dengan otot dasar panggul. Otot yang tak lagi elastis bisa membuat Anda sulit mencapai orgasme.
Jika Anda melakukannya, tidak hanya orgasme yang hebat yang akan Anda dapatkan. Namun, Anda juga tidak akan merasa ingin pipis lagi ketika sedang tertawa terbahak-bahak.


  • Petunjuk Jelas
Tak perlu malu untuk mengungkapkan apa yang Anda ingin pasangan lakukan untuk Anda. Terkadang lelaki butuh intruksi yang jelas. Bahkan seorang pria yang sudah berpengalaman sekalipun akan mendapatkan kesulitan jika hanya mendengar intruksi yang berupa bisikan dari Anda.
Jadi jangan lagi berharap pasangan bisa mengetahui isi kepala Anda, membaca pikiran Anda hanya dnegan gerakan bahasa tubuh. Lebih baik ucapkan dengan jelas apa yang Anda inginkan tanpa harus malu-malu.

  • Seks Spontan
Memang yang namanya bercinta dengan penuh persiapan akan menghasilkan gairah yang luar biasa. Namun, tak selamanya bercinta harus disiapkan dnegan rencana matang, kan?
Dan tidak selamanya juga suasana romantis (yang ditandai denngan cahaya lain, show music, dan serpihan bunga) selalu menjadi saat-saat terbaik untuk bercinta. Karena yang namanya seks bisa menjadi special ketika dilakukan dengan cara spontan tanpa perlu persiapan khusus. Coba deh sekali-kali. Dijamin seru!


  • Tentang Seks Oral
Salah satu variasi yang sangat disukai pria (pasangan Anda) adalah seks oral. Tetapi memang tak banyak perempuan menyukai variasi ini dengan alasan jijik. Tak sedikit yang melakukannya dengan setengah hati. Dan yang lebih menyebalkan lagi jika pasangan menuntut kita bisa melakukan teknik seks oral seperti fantasi yang mereka contek dari blue film.
Kabar baiknya, menurut para pakar seks blow job technique is not a must. Jadi Anda tidak perlu membaca majalah dan buku untuk untuk bisa mahir dalam hal ini. Karena dengan melakukannya saja sudah cukup membuat pasangan senang. Lalu apa yang bisa membuatnya lebih senang? Sikat gigilah terlebih dahulu, karena inilah yang kan membuatnya merasakan sensasi segar dan dingin di umlaut Anda.


  • Senjata Rahasia
Apa yang bisa membuat mood Anda bagus saat sedang bersamanya? Membaca buku seks erotis atau berfantasi yang “hot”? apa pun senjata rahasia Anda siapkan semua bahan referensi tersebut dan jadikan sebagai latihan untuk meningkatkan libido. Setelah itu, Anda pun siap memulai permainan.


  • Making The Best: Scary But Worth It
Apa respons Anda ketika pasangan meminta Anda untuk berinisiatif memulai permainan? Malu, takut, dan gengsi, mungkin itu yang terlintas di pikiran Anda. Tenang, tak seseram itu kok permintaanya. Ia hanya ingin Anda yang memulai rangsangan.
Anda takkan dituntut beraksi berlebihan atau pun menampilakan tarian meliuk-liuk yang menggoda. Dengan kontak mata dan senyuman, sedikit gerakan tangan ke titik erotisnya saja, atau ciuman hangat sudah cukup kok!


  • Bercinta di Kamar Mandi
Memang sich rasanya menyenangkan bercinta di kamar mandi di bawah shower. Namun sebenarnya variasi ini termasuk sulit dilakukan. Mengapa? Karena ketika kita Anda dan pasangan bercinta di kamar mandi sambil berdiri, Anda berdua akan sulit untuk menyeimbangkan tubuh. Risiko terpeleset begitu besar.
Namun jika Anda tetap ingin mencoba melakukannya dan terhindar dari resiko itu, jadikan aktivitas mandi hanya sebagai foreplay. Sisanya sampai akhir bisa dilakukan di temapy yang lebih aman.$

Artikel tersebut disadur dari majalah CHIC [No. 27; 5-14/01/2009]