Selasa, 03 Juni 2008

Sayang, Boleh Aku Lihat Milikmu?

Manusia dikenal sebagai umat yang gemar meramal. Perkembangan ilmu ramal-meramal pun dipercaya sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Ada ilmu biasa-biasa saja ada juga yang unik dan lucu. Salah satu yang unik meramal watak dan perjuangan dalam bentuk wajah dan tubuh (Fisiognomi) khususnya untuk wanita. Objeknya bisa pusar bisa juga payudara. Lelaki yang sedang mencari jodoh boleh juga mengintip artikel ini.
Ramalan melalui pasar dikenal luas dikalangan Tiongkok dan India Purba. Di mata pakar Fisiognomi menganalisis pusar dipandang sama ampuhnya dengan menganalisis garis tangan dan metode peramalan lainnya. Pusar merupakan bagian yang tidak mudah dilihat dari luar sehingga dianggap mampu menginformasikan sesuatu yang tidak diperoleh lewat palmistry, fisiognomi, frenologi dsb.

Bahkan dulu, melihat pusar seorang wanita menjadi bagian dari tugas para tetua atau sesepuh. Gan Gie Sian, pakar membaca tubuh dijaman kuno menuturkan : pusar seorang wanita banyak mempunyai arti karena memberikan informasi tentang tabiat, sifat dan peruntungan. Begitu juga bangsa Suriah di Asia Barat. Warisan mereka bahkan masih lestari hingga kini (Pengatahoean Mengenal Nona-Nona, Ho Kim Yoe, 1950).
Menurut kepercayaan Tiongkok seorang wanita yang baik harus mempunyai pusar yang dalam dan lebar. Pusar dalam menandakan tubuhnya kuat dan pusar lebar menandakan pikirannya tajam. Pusar yang bagus juga harus menghadap ke atas. Selain mengenal berbudi pekerti luas, pemiliknya dipercaya berharapan besar dan berkemauan tinggi. Mungkin saja dia akan menjadi nyonya besar dan mulia.
Sebaliknya, kalau kecil dan hamper rata dengan perut maka pikirannya pendek, tidak tahan kerja berat, otaknya kurang cemerlang dan hidupnya penuh rintangan.
Bentuk pusar yang kurang disukai agak keluar karena wanita dengan pusar seperti itu jarang mendapatkan kedudukan baik. Begitu pula yang mencong dianggap suka dengan percintaan dan sering melamun. Atau yang tumbuh rambut karena dianggap suka bergaul dengan pria dan pandai merayu.
Bagi masyarakat Suriah pusar agak rata dan hampir sama dengan perut mengindikasikan wanita yang gampang diberi pengertian. Pusar yang dalam menandakan ingatan tajam sedangkan pusar keluar berarti suka dengan percintaan meski ia tetap bisa menjadi ibu yang baik.
Di India masalah pusar wanita banyak disinggung dalam kitab-kitab kuno jaman Hindu. Dikatakan bila menyebar, berdaging dalam, dan lipatan bagian dalamnya berputar searah jarum jam, hal ini merupakan pertanda baik atau menguntungkan. Wanita demikian akan hidup bahagia dan sejahtera. Sebaliknya kalau lipatan dari kulit bagian dalam pusar berlawanan dengan arah jarum jam atau kalau pusar tidak dalam – ditambah mata pusar kelihatan – berarti ada tanda ketidak beruntungan.
Sementara versi fisiognomi barat pusar besar dan bulat pertanda murah hati dan kaya. Bila dalam dan tebal akan mendapatkan kedudukan yang bagus tapi apabila kecil dan tidak datar pertanda miskin dan moral kurang bagus serta bila menaik disisi kanan akan mendapatkan kedudukan dan kehidupan yang menyenangkan.
Mata Tukang Serong
Turun sedikit dari pusar, bokong pun kerap menjadi sarana ramal-meramal. Bagi wanita bokong berhubungan dengan kecantikan dan tabiat. Bokong yang baik harus setimpal dengan kedudukan badan, tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. Bentuknya sedang dan bundar.
Masyarakat kuno percaya, bokong besar identik dengan sikap malas, suka uring-uringan, sekali waktu bisa beringas dan rewel. Bila ukurannya sedang dan tidak menonjol keluar, dia berhati putih. Bila menonjol, dia suka pada percintaan dan senang bergaul dengan pria. Begitu pula bila keluar dan tajam. Selain menyukai percintaan dan senang bergaul dengan pria, dia suka melamun.
Di zaman India kuno, bokong yang baik harus berbentuk bundar, lembut, besar, padat, berdaging dan tanpa lipatan kulit. Wanita yang memiliki bokong seperti itu memiliki keberuntungan yang baik sekaligus memberikan banyak kenikmatan di atas ranjang.
Penting pula diperhatikan sikap berjalan. Menurut fisiognomi Yunani bila seorang wanita berjalan dengan angkat kepala dan pentang dada maka dia berpikiran besar, suka ngambek dan keras kemauannya. Sementara bila berjalan sambil menundukkan kepala hingga tulang belakangnya ikut melengkung maka dia berpikiran sempit dan selalu memikirkan soal percintaan.
Menurut bangsa Arab kuno, wanita yang berpotongan wajah panjang, pipi kaku dan merah, serta leher panjang adalah pemboros dan suka serong. Wanita berperawakan kecil, rambut hitam gelap dan panjang, potongan wajah seperti telur angsa, dan kuku tangan panjang adalah wanita yang besar rezekinya dan baik hati. Lain lagi yang berperawakan tinggi lurus rambut kasar dan kulat muka agak merah masuk kategori judes. Ramalan selengkapnya bisa dilihat di kitab Ramalan dan Ilmu Pirasat Manusia (Tan Khoen Swie, 1951).
Nah, bagaimana mengetahui seorang wanita itu suci atau nakal? Menurut fisiognomi Korea Selatan lihatlah bagian dari ujung mata hingga tulang pipi di bawah mata (disebut buntut ikan). Konon kalau suatu saat wanita jenis ini mendustai suaminya maka bagian buntut ikan dan bawah matanya akan berwarna merah esok harinya.
Belasan Tipe Payudara
Gan Gie Sian (GGS), pakar fisiognomi dari zaman Tiongkok pada abad pertengahan menuturkan, payudara menyimpan informasi tentang tabiat, sifat dan peruntungan seorang wanita. Diperkirakan metode ini sama tuanya dengan Palmistri dan Numerologi. Menurut GGS, pakar Tiongkok kuno membagi payudara menjadi 5 bentuk yakni :
1. Bundar trepes.
2. Bundar ada isinya.
3. Sedikit panjang seperti terong.
4. Besar dan bundar.
5. Seperti buah jeruk bundar dan kencang.
Bentuk ke-4 dan ke-5 adalah paling bagus. Konon wanita yang memiliki bentuk payudara demikian apabila air susunya cukup akan mempunyai anak sehat. Untuk ke-3 juga masuk kategori baik dan anak-anaknya banyak yang sehat. Sebaliknya kalau payudara tidak berisi dan lemah kesehatan pemiliknya akan kurang tidak tahan kerja berat dan gampang bingung.
Pakar lainnya, Chao Hsiu Chen (CHC) menyebutkan, karena payudara memberikan kehidupan dan nafsu maka keberadaannya menjadi tidak biasa. Payudara yang bagus – menurut CHC – bukanlah yang penuh, besar, dan seksi tetapi apakah bentuknya sesuai dengan bagian tubuh lain hingga bisa menciptakan Feng Shui yang positif.
Berbeda dengan GGS, CHC membagi payudara atas 12 bentuk utama. Setiap bentuk payudara diyakini sudah mewakili sifat dan karakter masing-masing orang dari sononya, sejak manusia dilahirkan.
Ke-12 bentuk payudara itu adalah “mangkuk nasi” (mencuat seperti tonjolan di atas tulang iga, penuh dan tidak terlalu besar) melambangkan ketegasan, bertanggung jawab akan uang, dan kehidupan cintanya bebas masalah. Tetapi, jika payudaranya lembut, dia cenderung memboroskan uang dan gairah seksualnya rendah. Positifnya dia akan menjadi pasangan dan ibu menyenangkan. Ada pula bentuk “piring giok” bentuknya menonjol sedikit dari tulang iga. Kepribadiannya mulia dan tenang. Pemalu dan kuno tetapi penuh pemikiran dan memiliki kecenderungan erotis.
Selanjutnya “mangkuk nasi keluarga” mirip mangkuk nasi hanya mencuat lebih tinggi. Kehidupan cintanya sangat sehat dan akan melahirkan anak-anak sehat pula. Namun negativnya dia bukan tipe ibu yang baik karena sering egois. Tipe lain “pagoda” bentuknya tajam dengan putil mengarah ke atas. Dia sangat atletis dan memiliki selera seksual besar, tapi sombong, sensitive dan hubungan dengan anak-anak tidak terlalu akrab. Untungnya dia sangat pemurah pada pasangannya.
Bentuk “papaya” agak penuh dan berat sehingga menggantung ke bawah. Dia sering melahirkan anak-anak yang sehat, pengurus rumah dan ibu yang baik. Dia juga dapat bertahan dalam keadaan sulit tanpa mengeluh. Sementara tipe “timbangan bambu” hampir sama seperti “pagoda” hanya agak menggantung. Dia tidak mengharapkan kemewahan hidup tetapi memiliki sedikit masalah pada kesehatannya. Dia juga penuh pengertian, pemaaf, dan tidak akan menelantarkan anak.
Berikutnya “bel kuil” bentuknya besar dan penuh, mengarah agak ke bawah. Naluri keibuannya kuat, sangat lembut, dan menghormati ketertiban social. Selain sangat sentimental dia juga tidak hawatir terhadap uang. Sedangkan “Melon Madu” (berbentuk bundar sempurna) diyakini mudah bergaul, sangat menarik dan luwes. Dia menikmati kehidupan di dapur, menikmati cinta dan dicintai.
Tipe “mangga” bentuknya oval, menonjol sedikit dari tulang iga dan bagian bawahnya lebih berdaging daripada bagian atas. Percaya diri dan kasar seperti pria. Keuangannya seimbang, suka kesunyian dan tidak memiliki naluri keibuan. Sangat focus dalam usaha sehingga karirnya sukses. Beda dengan tipe “mandarin” (lebih kecil daripada melon madu) yang memiliki kehidupan cinta yang menarik, sabar dan berhasil mencapai tujuan jangka panjang. Sayang, uang tidak pernah aman di tangannya.
Tipe “koin” bentuknya sangat datar dengan tonjolan sangat kecil. Punya dua ciri yang berlawanan, kadang seperti pria dewasa, kadang bagaikan gadis kecil. Blak-blakan dan tidak mempunyai pikiran jangka panjang. Dia selalu memerlukan bantuan dari luar agar sukses. Terakhir “kuntum bunga” menyerupai lengkungan datar, bagai payudara gadis di awal pubertas. Wataknya seimbang, tapi kondisi fisiknya agak lemah (body feng shui, 2003i)
Waspadai Tahi Lalat
Pengetahuan tentang payudara juga sudah lama dikenal di India. Sebagian besar terdokumentasi dalam kitab BHAVISHYA PURANA dan SKANDA PURANA. Dikatakan wanita yang diberkahi adalah wanita yang mempunyai payudara besar dengan ukuran yang sama, tinggi, mempunyai banyak daging, kenyal, berbentuk bulat, halus dan snigda (mengilap dan enak untuk disentuh). Selain itu bagian dasarnya bundar dan putingnya berwarna kemerah-merahan.
Di India, banyak wanita, walaupun buta huruf bisa membuat perkiraan yang tepat terhadap jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Kuncinya adalah melihat payudara bagian mana yang lebih berkembang. Kalau yang kanan berarti akan melahirkan banyak anak pria. Sebaliknya kalau yang kiri akan melahirkan banyak anak wanita.
Lain lagi menurut situs berbahasa melayu www.serena-powers .com. Di situ dikatakan payudara kecil memperlihatkan suka keragaman dan sangat bertenaga diatas ranjang, bila montok dia bertenaga dan suka main-main, bila besar suka berterus terang tetapi emosional, serta bila agak datar suka pembaruan dan suka mengembara. Yang harus diwaspadai adalah bila diputing terdapat tahi lalat. Itu pertanda wanita yang tidak tetap hati dan tidak setia pada kasih.
Sasha Fenton (1995) menyebut tahi lalat yang lumayan baik bukan terdapat di puting tetapi di payudara. Wanita demikian akan memiliki kehidupan yang cukup, tidak kaya dan juga tidak miskin. Bila tahi lalat terdapat di bawah payudara kiri menunjukkan bahwa dia akan melahirkan anak tanpa kesulitan. Bila terdapat di payudara kanan pertanda baik hati, pendiam, penyabar, dan setia. Sementara bila di payudara kiri banyak kawan, setia pada pasangan, pemilih, pencemburu, pemalas.
Jadi jangan marah jika sewaktu-waktu teman pria anda bilang, “sayang, boleh aku lihat milikmu?” dia mungkin tidak bermaksud “porno” tapi sekedar mencoba mengukur hoki anda.***
Disadur dari majalah INTISARI oleh Djulianto Susantio (Pemerhati Fisiognomi, di Jakarta), Mei 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar