Senin, 25 Agustus 2008

Cerita-Cerita Timur

Kumpulan cerita pendek ini pada mulanya disajikan dalam bahasa Perancis dengan judul Nouvelles Orientales atau “Cerita-Cerita Timur” (Terj. Indonesia) oleh Marguerite “Yourcenar”—nama samarannya—. Sebenarnya ia memiliki nama yang cukup panjang; Marguerite de Cleenewerk de Crayencour. Lalu, di saat ia terjun ke dalam dunia penulis, ia memutarbalikkan nama Crayencour menjadi “Yourcenar”, supaya orang lebih mudah mengingatnya.
Buku kumpulan cerpen itu, ditulis dan dipersembahkan Marguerite Yourcenar untuk seorang sahabatnya, orang Yunani, Andre Embricos—seorang penyair dan psikonalis, temannya saat ia berkelana di Yunani—. Di dalam pada itu, buku itu berisi cerita-cerita fiksi yang pernah di tangkap oleh kupingnya, saat ia mengembarai daerah timur Prancis—tempat tinggalnya—seperti Balkan , Yunani, Cina dan Jepang, kemudian ia menceritakan kembali dalam bahasa yang ringkas, padat dan puitis. Analogisnya, nilai estetis dalam cerpen itu seperti angin sepoi yang membelai pengembala ketika siang menggerayanginya dengan panas. Kiranya, pembaca akan tenggelam dalam genangan imajinasi dan, tentunya, estetis yang tersirat dalam cerpennya mampu menggugah pikiran pembaca seakan-akan ia—pembaca—pernah hidup di masa silam, saat perang dunia ke-II bergejolak di negaranya, Perancis.

Dalam bukunya ada sepuluh judul yang semuanya memiliki cerita-koherensif satu sama lainnya. Maksudnya, komposisi-komposisi ceritanya bersifat simetris. Cerita pertama berpadanan dengan cerita kesepuluh. Cerita kedua dan kesembilan, cerita keempat dan cerita keenam, lebih jelas lagi berikat, karena ia mengisahkan tokoh yang sama. Bahkan, bisa dibilang, cerpen itu memiliki alur atau plot yang cepat walau cerpennya tersirat alegori dan puitik. Tidak seperti cerpen Indonesia— dalam kategori cerpen-puitik dan alegori—yang rada-rada lambat. Tentunya cerpen karya Marguerite Yourcenar “Cerita-Cerita Timur” patut ditaklid—oleh cerpenis Indonesia—namun tanpa harus memupuskan kulturalisme bangsa kita sendiri atau karaktersistik setiap penulis.
***
Menurut Himawijaya kreatifitas seorang sastrawan dalam mencipta sebuah karya memiliki dua hal yang mesti dilakukannya—dalam penciptaan karya—. Pertama, proses internalisasi, yakni bagaimana sebuah gagasan, ide, keinginan, ataupun penglihatan, pendengaran atas realitas (baik indrawi atau sejati) disublimasikan di dalam diri. Di sinilah letak penggalian inspirasi, tindak kontemplasi. Kedua, proses eksternalisasi, yakni bagaimana beragam endapan dan sublimasi diri ini diartikulasikan dalam bentuk karya, dibahasakan, dan diwujudkan.
Tentunya, kedua hal di atas merupakan proses yang disublimasikan pada diri Marguerite Yourcenar dalam bukunya. Sehingga karya itu memiliki unsur objektivitas dan subjektivitas dalam memaparkan sebuah karya, yang dibilang mempunyai nilai estetis yang patut disejajarkan dengan sederet karya penulis-penulis Perancis lainnya seperti; Julio Cartezar, Milan Kundera, E. M. Cioran dsb.
Hemat kata, buku kecil itu bisa dijadikan kaca bagi penikmat, pelaku, pengamat sastra dalam mengarungi dunia sastra Perancis. Siapa tahu, salah satu dari mereka bisa memperkaya khazanah kesusasteraan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar